ADA FILE PDF
ABSTRAK

Sekolah merupakan tempat berkumpulnya para siswa yang berasal dari berbagai macam kalangan. Di sekolah tenaga pendidik atau guru memiliki peran dan tanggung jawab untuk meningkatkan mutu pendidikan para siswanya. Tak hanya pengetahuan yang diberikan namun guru juga harus mengarahkan siswanya agar dapat berkelakuan baik Sehingga pengalaman yang didapatkan dapat berguna bagi masa depannya kelak. Namun saat pandemi seperti sekarang, semua kegiatan belajar mengajar beralih menggunakan media online Beberapa dari siswa mengeluhkan penyampaian materi tidak dapat dipahami dengan baik sehingga mengakibatkan penurunan nilai dan keterampilan dalam bidang akademis Adapula dari mereka yang terdampak secara ekonomi dan tidak memiliki smartphone untuk mengakses pembelajaran secara online. Tentu saja pihak sekolah tidak mengetahui hal tersebut.

Untuk itu dibutuhkan sistem yang menunjang keputusan penentuan siswa bermasalah bidang akademik dengan kriteria yang dinilai ialah Kehadiran, Nilai Raport, Kedisiplinan Pengumpulan Tugas dan Pemahaman materi. Penilaian dilakukan oleh Guru Walikelas dari tiap siswa. Sistem ini menggunakan gabungan dua buah metode, yakni Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Dimana metode AHP digunakan untuk menentukan bobot dari kriteria. Sedangkan metode TOPSIS digunakan sebagai perhitungan perankingan siswa bermasalah. Hasil dari aplikasi ini menghasilkan perankingan dimana dapat ditentukan siswa bermasalah bidang akademik berdasarkan periode dan kelas, dimana peringkat 3 teratas dari siswa selanjutnya akan dapat ditindak lanjuti oleh Guru BK

Kata Kunci Sistem Pendukung Keputusan, Siswa Bermasalah Bidang Akademik, Analytic Hierarchy Process, Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution.