Detail Cantuman
Advanced SearchElectronic Resource
PERANCANGAN BUKU FOTOGRAFI ESAI SEBAGAI MEDIA UNTUK MEMPERKENALKAN PASEBAN TRI PANCA TUNGGAL KEPADA MASYARAKAT
HANYA HARDFILE
ABSTRAK
Paseban Tri Panca Tunggal adalah sebuah cagar budaya nasional di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, didirikan oleh Pangeran Sadewa Madrais Alibasa, pewaris tahta Kepangeranan Gebang, Cirebon Timur, pada tahun 1840. Paseban Tri Panca Tunggal dikenal unik karena masih mempertahankan kepercayaan yang dianut serta hidup dan tradisi mereka yang masih bertahan dari dulu hingga sekarang, yaitu menghormati warisan dari leluhur dan menjunjung tinggi nilai- nilai moral. Dengan mempertahankan tradisi turun-temurun dari leluhur, bukan berarti kita berkutat pada sebuah kekolotan di masa lampau sehingga kita mampu menyeimbangkan dimasa sekarang. Sehingga Paseban Tri Panca Tunggal memiliki cara untuk berjuang dan mengungkapkan jati diri sebagai bangsa lewat seni dan kebudayaan. Berkaitan dengan konsep kebudayaan inilah, melalui berbagai ragam kesenian yang mulai diperkenalkan kepada khalayak luas, masyarakat Cigugur mencoba untuk mengkomunikasikan eksistensinya dengan berbagai kesenian yang terdapat di Paseban Cigugur merupakan visualisasi atau wujud dari sistem nilai dan kepercayaan yang berlaku dalam masyarakat Cigugur. Gedung Paseban Tri Panca tunggal sendiri memiliki gambaran atau perwujudan dari pada manusia itu sendiri sebagai ciptaan dari Yang Maha Kuasa, bahwa bangunan Paseban ini didirikan bukan tanpa maksud dan tujuan. Tetapi juga diharapkan akan menjadi sebuah monumen yang akan memberikan makna dan kesadaran bagi keseluruhan manusia. Masyarakat Adat Paseban, merupakan sebuah komunitas yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai lokal genius kesundaan. Kebersamaan, kekeluargaan, tidak membeda-bedakan suku, agama, ras serta sangat menghargai alam lingkungannya. Kehidupan berbagai agama yang ada di daerah ini sangat harmonis. Kecuali dengan komunitas masyarakat lain di luar masyarakat adat Paseban yang cenderung kurang harmonis karena dianggap ada perbedaan keyakinan dengan masyarakat umum. Tidak disangka masyarakat ini agak terisolir dari masyarakat umum, namun yang patut dihargai adalah kekentalan dari nilai-nilai budaya lokal sangat menonjol terutama dalam memelihara hubunan vertikal dan horisontal. Antara manusia dengan manusia, dengan alam, serta dengan Tuhannya, hubungan tersebut terpelihara dengan baik. Perancangan buku fotografi ini dibuat sebagai suatu upaya untuk memaparkan kehidupan wara Paseban Cigugur yang sebenarnya agar masyarakat umum tidak salah paham, serta memberikan informasi bahwa kehidupan modern dan tradisional bisa berjalan seimbang tanpa menghilangkan nilai-nilai lokal.
Kata kunci: Paseban Tri Panca Tunggal, Kearifan Lokal, Fotorafi Esai.
Ketersediaan
SKRDKV18349 | SKR.DKV 2018 MAY p | UMUM (SKR DKV) | Tersedia |
SKRDKV18356 | SKR.DKV 2018 MAY p | UMUM (SKR DKV) | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
SKR.DKV 2018 MAY p
|
Penerbit | UNIVERSITAS CIC : CIREBON., 2018 |
Deskripsi Fisik |
XIV, V-1 HLM,; ILUS,; 29 CM
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
2014124011
|
Klasifikasi |
SKR.DKV 2018
|
Tipe Isi |
text
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain